Tersu melangkah meninggalkanMu
Terasa diri makin terbelenggu
Terkadang aku lelah
Ingin berhenti dan menyerah
Namun aku tak ingin kalah
Meski aku terluka parah
Terkadang melangkah tak tentu arah
Bahagia..kapankah kau kan singgah?
Ditemani kekasih, Sang Maha Pencinta
Rabu, 20 Juni 2007
Rabu, 13 Juni 2007
Kuseru Engkau
Wahai Engkau Yang Akbar
Ampuni lalai kami terhadapMu
Mungkin saat ini makhlukMu menertawakanku
Menertawakan kebodohanku terhadapMu
Atas segala khilaf, alfa dan dosaku
Atas kebodohan dan kelalaian
Atas semua nikmatMu yang tak kusyukuri
Kutengadahkan dan menadahkan tangan memohon ampunanMu
Ampuni lalai kami terhadapMu
Mungkin saat ini makhlukMu menertawakanku
Menertawakan kebodohanku terhadapMu
Atas segala khilaf, alfa dan dosaku
Atas kebodohan dan kelalaian
Atas semua nikmatMu yang tak kusyukuri
Kutengadahkan dan menadahkan tangan memohon ampunanMu
Untitled
Ku berdsujud di hadapanMu Tuhan
Menyungkur bermunajat padaMu
Dengan membawa segala dosa dan hina diri
Memohon maghfirohMu
Wahai Yang Maha Pengasih
Kasihanilah hambaMu yang tak mengenalMu
Hingga berharap pada makhluk
Yang membawa diri semakin hina
Menyungkur bermunajat padaMu
Dengan membawa segala dosa dan hina diri
Memohon maghfirohMu
Wahai Yang Maha Pengasih
Kasihanilah hambaMu yang tak mengenalMu
Hingga berharap pada makhluk
Yang membawa diri semakin hina
Teruntuk Seorang Sahabat
Jika engkau mendapat suatu duka, datanglah kepadaku, ku kan sediakan bahuku untukmu
Kan kuberikan waktuku untukmu.
Mungkin aku tak memberimu apapun, namun kupastikan akan kusediakan bahuku untukmu, sahabatku!
Kan kuberikan waktuku untukmu.
Mungkin aku tak memberimu apapun, namun kupastikan akan kusediakan bahuku untukmu, sahabatku!
Permintaan Terakhir
Jika kelak aku pergi akankah ada yang mengantarku?
Apakah mereka merasa senang karena aku menghadap Tuhanku, dengan memori indah dalam hati mereka.
Ataukah senang karena takkan ada lagi yang menyulitkan mereka, sehingga tertawa riang?
Jika aku bersalah, aku mohon maaf atasnya.
Jika aku pernah menyakiti kalian, aku mohon, maafkanlah aku.
Apakah mereka merasa senang karena aku menghadap Tuhanku, dengan memori indah dalam hati mereka.
Ataukah senang karena takkan ada lagi yang menyulitkan mereka, sehingga tertawa riang?
Jika aku bersalah, aku mohon maaf atasnya.
Jika aku pernah menyakiti kalian, aku mohon, maafkanlah aku.
Rabu, 06 Juni 2007
Teruntuk Guruku
Kau goreskan warna-warni hidupku
Kau cerahkan hidupku dengan ilmu
Kau cerahkan hidupku dengan cahaya pengetahuan
Seringkali ku torehkan luka di hatimu
Namu tak jarang engkau tetap tersenyum padaku
pernah kusakiti engkau dengan tingkahku
Namun engkau tetap sabar menghadapiku
Melaksanakan amanah yang begitu mulia
Semoga Allah senantiasa memuliakanmu, wahai Guru
Memberikan kemudahan dan pahala yang besar di sisiNya untukmu
Semoga tak pernah lepas engkau dari naungan malaikatNya
Bahkan ikan-ikan di laut pun turut mendoakan keselamatanmu
Atas semua ilmu yang engkau sampaikan
Atas semua kebaikan yang engaku ajarkan
Atas semua akhlak yang engaku contohkan
Semoga Allah membalasnya dengan surgaNya
Engkau pada dasarnya mengenalkanku pada diriku
Yangkemudian menuntun hatiku untuk mengenal Tuhanku
Engkau syahid di jalan ilmu
Engkau mujahid yang tak pernah mengenal medan perang
Namun engkau syahid di sisiNya
yang gugur di medan perang meski engkau tak berperang
Karena engkaulah pelita kehidupan
Terima kasih, kata yang bahkan tak terucapkan
Untukmu wahai guruku...
Kau cerahkan hidupku dengan ilmu
Kau cerahkan hidupku dengan cahaya pengetahuan
Seringkali ku torehkan luka di hatimu
Namu tak jarang engkau tetap tersenyum padaku
pernah kusakiti engkau dengan tingkahku
Namun engkau tetap sabar menghadapiku
Melaksanakan amanah yang begitu mulia
Semoga Allah senantiasa memuliakanmu, wahai Guru
Memberikan kemudahan dan pahala yang besar di sisiNya untukmu
Semoga tak pernah lepas engkau dari naungan malaikatNya
Bahkan ikan-ikan di laut pun turut mendoakan keselamatanmu
Atas semua ilmu yang engkau sampaikan
Atas semua kebaikan yang engaku ajarkan
Atas semua akhlak yang engaku contohkan
Semoga Allah membalasnya dengan surgaNya
Engkau pada dasarnya mengenalkanku pada diriku
Yangkemudian menuntun hatiku untuk mengenal Tuhanku
Engkau syahid di jalan ilmu
Engkau mujahid yang tak pernah mengenal medan perang
Namun engkau syahid di sisiNya
yang gugur di medan perang meski engkau tak berperang
Karena engkaulah pelita kehidupan
Terima kasih, kata yang bahkan tak terucapkan
Untukmu wahai guruku...
La Tahzan
Laa tahzan Ukhtii...
Itu yang sering terngiang di telingaku. Terkadang amat lemah terkadang cukup menghiburku
Saat aku berada dalam tekanan...satu saja yang paling aku takutkan terjadi...Allah pergi meninggalkanku sendiri. Aku selalu memanggilNya agar Ia tak berpaling sedikitpun dari hidupku. Ia menghiburku dengan ayat-ayat cintaNya...
Laa yukallifullohu nafsan Illaa wus'ahaa..lahaa maa kasabat wa 'alaihaa maktasabat, rabbanaa laa tu-aahidznaa innasiinaa au akhto-na, robbanaa wa laa tahmil 'alainaa ishron-kamaa 'alalladziina min-qoblinaa...robbanaa wa laa tuhammilnaa maa laa thooqotalanaa bih. wa'fu 'anna, waghfirlanaa, warhamnaa, anta maulaanaa, fan-shurnaa 'alalqoumil kaafiriin...
Allah...hadirlah disini...yakinkan aku bahwa Kau ada disini...
Itu yang sering terngiang di telingaku. Terkadang amat lemah terkadang cukup menghiburku
Saat aku berada dalam tekanan...satu saja yang paling aku takutkan terjadi...Allah pergi meninggalkanku sendiri. Aku selalu memanggilNya agar Ia tak berpaling sedikitpun dari hidupku. Ia menghiburku dengan ayat-ayat cintaNya...
Laa yukallifullohu nafsan Illaa wus'ahaa..lahaa maa kasabat wa 'alaihaa maktasabat, rabbanaa laa tu-aahidznaa innasiinaa au akhto-na, robbanaa wa laa tahmil 'alainaa ishron-kamaa 'alalladziina min-qoblinaa...robbanaa wa laa tuhammilnaa maa laa thooqotalanaa bih. wa'fu 'anna, waghfirlanaa, warhamnaa, anta maulaanaa, fan-shurnaa 'alalqoumil kaafiriin...
Allah...hadirlah disini...yakinkan aku bahwa Kau ada disini...
Jawablah!
Entah kenapa terkadang kita selalu merasa cobaan yang Allah kasih itu berat. Dan ingin rasanya lari pergi meninggalkan dunia...namun tak mungkin dan tak masuk akal...karena toh "dia" ga akan pernah pergi, ia akan terus menghantui kita.
Terkadang kita merasa Allah tak mengabulkan doa kita, namun apa daya...kita hanyalah manusia yang tak bisa menuntut Allah utk mengabulkan doa kita. Tapi aku masih ingat...mungkin itu karena dosa yang semakin menumpuk di hidupku, di catatan amalku...sehingga jiwaku seharusnya senantiasa ber-istighfar. Mungkin juga karena saking sayangnya Allah ke kita, Allah suka kita menangis...karena mungkin Allah tahu jika Ia mengabulkan doa kita, kita takkan lagi menangis.
Hhh...entahlah yang pasti aku masih menunggu kepastian Tuhanku...
Doakan aku agar tetap teguh...
Terkadang kita merasa Allah tak mengabulkan doa kita, namun apa daya...kita hanyalah manusia yang tak bisa menuntut Allah utk mengabulkan doa kita. Tapi aku masih ingat...mungkin itu karena dosa yang semakin menumpuk di hidupku, di catatan amalku...sehingga jiwaku seharusnya senantiasa ber-istighfar. Mungkin juga karena saking sayangnya Allah ke kita, Allah suka kita menangis...karena mungkin Allah tahu jika Ia mengabulkan doa kita, kita takkan lagi menangis.
Hhh...entahlah yang pasti aku masih menunggu kepastian Tuhanku...
Doakan aku agar tetap teguh...
Wahai Ukhti..
Wahai ukhti, aku tak bermaksud menggurui, karena aku bukanlah siapa2...
Tapi aku hanya ingin menyampaikan pesan dari seseorang..........
Emasmu adalah agamamu
Perhiasanmu adalah budi pekertimu
dan hartamu adalah sopan santunmu
Tapi aku hanya ingin menyampaikan pesan dari seseorang..........
Emasmu adalah agamamu
Perhiasanmu adalah budi pekertimu
dan hartamu adalah sopan santunmu
Hari Esok
Hari esok akan menghapus semua mimpi buruk, mengusir semua kesedihan, dan menggantinya dengan canda dan tawa.
Kau Sahabat Kau Teman
Bila aku pergi, kumohon jadilah sahabatku yang baik
Dengan seulas senyum di bibirmu
Jangan bersedih
Aku dalam perjalanan menuju Sang Maha Pengasih
Sudah seharusnya kau tersenyum
Karena aku menuju cita tuk berada di sisi-Nya
Bukankah itu cita kita bersama?
Kirimkan doamu untukku
Bukankah itu tanda, kasih kita senantiasa terjalin
Aku tak pernah bermaksud meninggalkan amanah
Namun panggilan-Nya tak sanggup kutolak
Tak sanggup ku undur meski sekejap
Karena malaikat-Nya telah menjemputku
Aku harus mengikutinya
Teruskan amanah yang ia beri
Teruskan perjuangan yang masih di genggaman
Sampai jumpa
Semoga kita dipertemukan di telaga al-Kautsar
Bersama Sang panutan alam
Tersenyumlah...
Kau...sahabat
Kau...teman
Dengan seulas senyum di bibirmu
Jangan bersedih
Aku dalam perjalanan menuju Sang Maha Pengasih
Sudah seharusnya kau tersenyum
Karena aku menuju cita tuk berada di sisi-Nya
Bukankah itu cita kita bersama?
Kirimkan doamu untukku
Bukankah itu tanda, kasih kita senantiasa terjalin
Aku tak pernah bermaksud meninggalkan amanah
Namun panggilan-Nya tak sanggup kutolak
Tak sanggup ku undur meski sekejap
Karena malaikat-Nya telah menjemputku
Aku harus mengikutinya
Teruskan amanah yang ia beri
Teruskan perjuangan yang masih di genggaman
Sampai jumpa
Semoga kita dipertemukan di telaga al-Kautsar
Bersama Sang panutan alam
Tersenyumlah...
Kau...sahabat
Kau...teman
Terima Kasih..
Terima kasih engkau hadir dalam hidupku
Terima kasih engkau menjadi takdirku
Membawaku terbang bersamamu
Menjadi perantara sukaku
Menjadi perantara untuk membantuku
Terima kasih engkau ada di sisiku
Menjadi perantara kekuatanku
Menjadi perantara pengingat lalaiku
Menuntun dan mengenalkanku pada Tuhanku
Menghilangkan gelisah dan bimbangku
Terima kasih karena kau jadi sahabatku
Terima kasih karena kau Saudariku...
Terima kasih engkau menjadi takdirku
Membawaku terbang bersamamu
Menjadi perantara sukaku
Menjadi perantara untuk membantuku
Terima kasih engkau ada di sisiku
Menjadi perantara kekuatanku
Menjadi perantara pengingat lalaiku
Menuntun dan mengenalkanku pada Tuhanku
Menghilangkan gelisah dan bimbangku
Terima kasih karena kau jadi sahabatku
Terima kasih karena kau Saudariku...
Saat Kau...
Terima kasih engkau hadir dalam hidupku
Terima kasih engkau menjadi takdirku
Membawaku terbang bersamamu
Menjadi perantara sukaku
Menjadi perantara untuk membantuku
Terima kasih engkau ada di sisiku
Menjadi perantara kekuatanku
Menjadi perantara pengingat lalaiku
Menuntun dan mengenalkanku pada Tuhanku
Menghilangkan gelisah dan bimbangku
Terima kasih karena kau jadi sahabatku
Terima kasih karena kau Saudariku...
Terima kasih engkau menjadi takdirku
Membawaku terbang bersamamu
Menjadi perantara sukaku
Menjadi perantara untuk membantuku
Terima kasih engkau ada di sisiku
Menjadi perantara kekuatanku
Menjadi perantara pengingat lalaiku
Menuntun dan mengenalkanku pada Tuhanku
Menghilangkan gelisah dan bimbangku
Terima kasih karena kau jadi sahabatku
Terima kasih karena kau Saudariku...
Terima Kasih
Terima kasih engkau hadir dalam hidupku
Terima kasih engkau menjadi takdirku
Membawaku terbang bersamamu
Menjadi perantara sukaku
Menjadi perantara untuk membantuku
Terima kasih engkau ada di sisiku
Menjadi perantara kekuatanku
Menjadi perantara pengingat lalaiku
Menuntun dan mengenalkanku pada Tuhanku
Menghilangkan gelisah dan bimbangku
Terima kasih karena kau jadi sahabatku
Terima kasih karena kau Saudariku...
Terima kasih engkau menjadi takdirku
Membawaku terbang bersamamu
Menjadi perantara sukaku
Menjadi perantara untuk membantuku
Terima kasih engkau ada di sisiku
Menjadi perantara kekuatanku
Menjadi perantara pengingat lalaiku
Menuntun dan mengenalkanku pada Tuhanku
Menghilangkan gelisah dan bimbangku
Terima kasih karena kau jadi sahabatku
Terima kasih karena kau Saudariku...
Aku Bukanlah Aktifis
Aku bukanlah aktifis seperti kalian
Tapi aku juga tak mau hanya diam
Aku hanya sedang mencari celah untuk keluar
Agar dakwahku tetap berjalan
Aku hanya selalu mencoba
Agar sayapnya terus mengembang
Mengepak hingga ke tujuan
Berlabuh dalam pelukan Tuhan...
Cahaya
Cahaya yang kecil tak terlihat dan nampak tak berguna saat berada dalam terang
Namun dalam kegelapan, cahaya sekecil papaun akan berguna
Ia terangi lingkungan sekitarnya
Ia semakin bersinar kala energi lain merasuk ke dalam dirinya
Tak peduli meski kini cahaya yang lebih besar datang
Meski ia padam sedang tak banyak yang sadar
Ia tetap tegar menghadap Tuhan
Namun dalam kegelapan, cahaya sekecil papaun akan berguna
Ia terangi lingkungan sekitarnya
Ia semakin bersinar kala energi lain merasuk ke dalam dirinya
Tak peduli meski kini cahaya yang lebih besar datang
Meski ia padam sedang tak banyak yang sadar
Ia tetap tegar menghadap Tuhan
Ini Aku, Sobat
Nobody ever think about...
I just try to share...
Wahai manusia yang paling bahagia dengan agama dan akhlaknya
tanpa mutiara, tanpa kalung, dan tanpa emas
Tapi dengan puji-pujian yang terus mengalir deras
Bagai rintik hujan, semburat fajar, cahaya mentari dan gumpalan awan
Dalam sujud dan doa, dalam muraqabah
Dalam paradigma antara sinaran Lauh dan kitab
Dalam semburat cahaya yang menyeruak dari sebuah gua
Yang memancar dari Rasul Rabb-mu bagi segenap bangsa Arab dan Romawi
Maka, engkau adalah yang paling bahagia di antara penghuni dunia dan akhirat
Dengan isi hati tulusmu yang dibangun dengan taqarrub.
Kata-kata ini Sa kutip dari buku Menjadi Wanita paling bahagia, karangan DR. Aidh al-Qarni...semoga bisa jadi renungan untuk kita semua
I just try to share...
Wahai manusia yang paling bahagia dengan agama dan akhlaknya
tanpa mutiara, tanpa kalung, dan tanpa emas
Tapi dengan puji-pujian yang terus mengalir deras
Bagai rintik hujan, semburat fajar, cahaya mentari dan gumpalan awan
Dalam sujud dan doa, dalam muraqabah
Dalam paradigma antara sinaran Lauh dan kitab
Dalam semburat cahaya yang menyeruak dari sebuah gua
Yang memancar dari Rasul Rabb-mu bagi segenap bangsa Arab dan Romawi
Maka, engkau adalah yang paling bahagia di antara penghuni dunia dan akhirat
Dengan isi hati tulusmu yang dibangun dengan taqarrub.
Kata-kata ini Sa kutip dari buku Menjadi Wanita paling bahagia, karangan DR. Aidh al-Qarni...semoga bisa jadi renungan untuk kita semua
Nobody Never Think Bout It
Nobody ever think about...
I just try to share...
Wahai manusia yang paling bahagia dengan agama dan akhlaknya
tanpa mutiara, tanpa kalung, dan tanpa emas
Tapi dengan puji-pujian yang terus mengalir deras
Bagai rintik hujan, semburat fajar, cahaya mentari dan gumpalan awan
Dalam sujud dan doa, dalam muraqabah
Dalam paradigma antara sinaran Lauh dan kitab
Dalam semburat cahaya yang menyeruak dari sebuah gua
Yang memancar dari Rasul Rabb-mu bagi segenap bangsa Arab dan Romawi
Maka, engkau adalah yang paling bahagia di antara penghuni dunia dan akhirat
Dengan isi hati tulusmu yang dibangun dengan taqarrub.
Kata-kata ini Sa kutip dari buku Menjadi Wanita paling bahagia, karangan DR. Aidh al-Qarni...semoga bisa jadi renungan untuk kita semua
I just try to share...
Wahai manusia yang paling bahagia dengan agama dan akhlaknya
tanpa mutiara, tanpa kalung, dan tanpa emas
Tapi dengan puji-pujian yang terus mengalir deras
Bagai rintik hujan, semburat fajar, cahaya mentari dan gumpalan awan
Dalam sujud dan doa, dalam muraqabah
Dalam paradigma antara sinaran Lauh dan kitab
Dalam semburat cahaya yang menyeruak dari sebuah gua
Yang memancar dari Rasul Rabb-mu bagi segenap bangsa Arab dan Romawi
Maka, engkau adalah yang paling bahagia di antara penghuni dunia dan akhirat
Dengan isi hati tulusmu yang dibangun dengan taqarrub.
Kata-kata ini Sa kutip dari buku Menjadi Wanita paling bahagia, karangan DR. Aidh al-Qarni...semoga bisa jadi renungan untuk kita semua
Rindu
Betapa aku sangat merindukanmu
Betapa saat ini aku sangat merindukanmu
Betapa air mata ini ingin jatuh
Saat ku ingat akan dirimu
Betapa hatiku tak menentu
Sedang ku tak tahu harus berbuat sesuatu
Hanya marenung dan terpaku
Aku sayang padamu...
UKHTI
Betapa saat ini aku sangat merindukanmu
Betapa air mata ini ingin jatuh
Saat ku ingat akan dirimu
Betapa hatiku tak menentu
Sedang ku tak tahu harus berbuat sesuatu
Hanya marenung dan terpaku
Aku sayang padamu...
UKHTI
Langganan:
Postingan (Atom)