Selasa, 17 Juli 2007

Belajar Jadi "Petinju"

Hmm..ga bermaksud, tapi lagi dapet inspirasi aja dari bidang olahraga, jadi pengen ambil hikmah dari bidang-bidang olahraga itu. Dan meski para ulama melarang olahraga yang melukai diri sendiri dan orang lain, sa ga bermaksud juga untuk melanggar larangan itu. Sa hanya sedang tertarik dengan perjuangan-perjuangan yang mereka lakukan untuk mendapatkan sebuah "kemenangan".

Belajar dari seorang petinju, saat ia bertanding meski dia telah terluka parah dan bahkan untuk berdiripun harus mengerahkan semua tenaga, tapi ia tetap berjuang "mati-matian" untuk menyelesaikan pertandingannya dan menghasilkan sebuah "kemenangan". Ia tak peduli sekujur tubuhnya sudah "berlumuran darah", asalkan ia bisa mempersembahkan sebuah kemenangan untuk orang-orang yang dicintainya--dan negara/organisasi yang dibelanya. Ia kerahkan semua kemampuan untuk dapat mencapai kemenangan. Dia dapat bertahan meski ia telah terluka parah karena satu hal, TEKAD, yang melahirkan perjuangan yang didasari cinta.

Seperti itulah seharusnya kita dalam berjuang, mengarungi kehidupan. Tak peduli seberapa lelahnya diri, tak peduli seberapa terlukanya jasad, terkoyaknya jiwa dan terseoknya langkah, kita harus tetap berjuang mencapai sebuah kemenangan, CINTA ALLAH. Ada kebanggaan dalam kemenangan itu. Ingat, ada banyak "supporter" yang berdiri di belakang kita meski kadang kehadirannya tak kita sadari. Dan kebahagiaan dari kemenangan itu adalah, saat ALLAH tersenyum bangga kepada kita.

Tidak ada komentar: